Penetapan Penentuan Idul Fitri 2016 1437 H

Hasil sidang Isbat penetapan 1 Syawal 1437 H Hari Raya Idul Fitri Tahun 2016 yang digelar pemerintah dan Kementrian Agama pada hari Senin (4/7) tentunya merupakan pengumuman yang banyak ditunggu berkaitan juga dengan pelaksanaan sholat idul fitri 2016 ini juga.

Muhammad Thambrin selaku Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Kemenag mengatakan bahwasannya Kementerian Agama akan menggelar sidang penetapan (isbat) 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah pada Senin (4/7/2016) mendatang.

Sidang ini akan dihadiri oleh Menteri Agama, duta besar negara-negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, perwakilan Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Penetapan Penentuan Idul Fitri 2016 1437 H

Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1437 H


"Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Islam akan menggelar sidang isbat awal bulan Syawal 1437 H pada Senin (4/7/2016))," kata Thambrin, seperti dikutip dari Antara.

Sidang itsbat merupakan wujud kebersamaan Kementerian Agama selaku Pemerintah dengan Ormas Islam dan instansi terkait dalam mengambil keputusan, yang hasilnya diharapkan dapat dilaksanakan bersama," imbuhnya.

Muhammadiyah terlebih dahulu telah menentukan awal puasa ramadhan di tahun 2016 yaitu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1437 H jatuh pada hari Senin Pahing, 6 Juni 2016. Sedangkan 1 Syawal 1437 jatuh pada hari Rabu Pahing 6 Juli 2016.

Penetapan puasa Ramadhan oleh pemerintah tahun 2016 nantinya secara resmi adalah pada Hari Senin 6/6/2016 yang lalu. Dan juga awal ramadhan antara Muhammadiyah Dan NU serta pemerintah bersamaan menunaikan ibadah puasa ramadhan tahun ini.

Berikut informasi seperti yang dikutip dari wikipedia seputar metoda Penetapan Hari Raya Idul fitri Dan juga lebaran 2016 dan penentuan awal puasa ramadhan tahun 2016.

Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.

Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat hilal dilakukan setelah Matahari terbenam.

Hilal hanya tampak setelah Matahari terbenam (maghrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya Matahari, serta ukurannya sangat tipis. Apabila hilal terlihat, maka pada petang (maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah. Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya.

Proses sidang akan dimulai pukul 17.00 WIB, diawali dengan pemaparan dari Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama tentang posisi hilal menjelang awal Syawal 1437H. Adapun proses sidang itsbatnya, dijadwalkan berlangsung selepas salat Magrib setelah adanya laporan hasil rukyatul hilal dari lokasi pemantauan.

"Hasil Rukyatul Hilal dan Data Hisab Posisi Hilal awal Syawal 1437 akan dimusyawarahkan dalam sidang itsbat awal Syawal untuk kemudian diambil keputusan penentuan awal Syawal 1437 H," terang Muhammad Thambrin.

"Sidangnya tertutup, sebagaimana itsbat awal Ramadan. Hasilnya disampaikan secara terbuka dalam konferensi pers setelah sidang," tambahnya.

Thambrin menambahkan, Kementerian Agama akan menurunkan sejumlah pemantau hilal Syawal 1437H di seluruh provinsi di Indonesia. Mereka berasal dari petugas Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota yang bekerjasama dengan Pengadilan Agama dan ormas Islam serta instansi terkait setempat.

Pemantauan hilal dilakukan dari sejumlah titik dari Aceh Hingga NTT.

Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 H


Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Kemenag, Machasin mengungkap penyatuan pelaksanaan puasa dan hari raya Idul Fitri sangat penting. Ini dilakukan agar tidak terjadi perbedaan kembali dalam perayaan hari besar umat Islam di Indonesia ini.

Untuk itu, tambahnya, Kemenag akan berusaha menawarkan sejumlah kriteria yang bisa menyatukan perbedaan perayaan hari raya umat Islam yang selama ini terjadi di Indonesia. Machasin mengungkapkan keyakinannya bahwa kelak umat Islam tidak akan mengalami perbedaan perayaan bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Menurutnya, kemungkinan besar perbedaan perayaan tersebut tidak akan terjadi selama enam tahun ke depan. Hal ini ditegaskannya mengingat informasi yang diperoleh dari ormas Nahdathul Ulama dan Muhammadiyah terkait hal tersebut. Seperti dikutip dari Republika.co.id.

Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Syawal 1437 Hijriyah Hari Raya Idul Fitri 2016, yang jatuh pada hari Jumat tanggal 6 Juli 2016. Jadi, Muhammadiyah memastikan bulan Ramadhan tahun ini berlangsung selama 29 hari.

Kita tunggu bersama keputusan dan penetapan resmi Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 2016 1437 H dari Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Agama RI tahun ini.


EmoticonEmoticon