AsKep Pasien dengan Ventrikular Septal Defek ( VSD ).Setelah lama tidak memposting mengenai asuhan keperawatan maka sore hari ini kita akan sedikit memposting mengenai AsKep Pasien dengan Ventrikular Septal Defek ( VSD ) setelah askep yang terakhir tentang askep pasien dengan asma bronchiale dan juga askep klien dengan inkontinensia urin.
A.Pengertian
VSD adalah suatu keadaan dimana terdapat defek ( lubang ) abnormal pada sekat yang memisahkan ventrikel kanan dan kiri.
Terdapat dua jenis VSD :
1. Membranous ( terjadi + 80 % )
2. Muskular
B.Etiologi
Perkembangan EmbrioGabungan ventrikuler dan membranous terjadi saat kehamilan umur 4 – 8 minggu. Perkembangan septum muskular tejadi saat ventrikel kana dan kiri membentuk sumbu ( fuse ) sedangkan septum membranous terjadi akibat pertumbuhan dari “ endocardial ciushius “.Selama proses pembentukan sekat ini dapat terjadi defek kongenital akibat gangguan pembentukan ini.
C.Tanda dan Gejala
Berhubungan dengan banyaknya aliran darah yang melewati lubang ( defek ) dan tahanan pulmonal dengan tanda dan gejala sebagai berikut :1.VSD Kecil :
- Tidak memperlihatkan keluhan.
- Pertumbuhan perkembangan pada umumnya normal.
- Bising jantung biasanya terdeteksi umur 2-6 bulan.
- Pada auskultasi biasanya bunyi jantung normal.
- Defek muskular ditemukan bising sistolik dini,pendek, dan mungkin didahului oleh early sistolik click.
- Ditemukan bising pansistolik di sela iga 3 – 4 garis sternal kemudian menjalar sepanjang garis sternum kiri bahkan ke seluruh prekordium.
Pada Bayi :
- Sesak nafas pada waktu makan dan minum atau tidak mampu menghabiskan makanan dan minumnya.
- Peningkatan berat badannya terhambat.
- Seringkali menderita infeksi paru yang memerlukan waktu yang lama untuk sembuh.
- Gagal jantung mungkin terjadi sekitar 3 bulan.
- Fisik bayi tampak kurus dengan dyspnoe-takipnoe serta retraksi sela iga.
3.VSD Besar :
- Gejala dan gagal jantung sering terlihat.
- Pasien tampak sesak,pada saat istirahat kadang pasien biru,gagal tumbuh dan banyak keringat.
- Sering terkadi infeksi saluran nafas bagian bawah.
- Aktifitas prekardium meningkat.
- Bising yang terdengar nada rendah,pansistolik dan tidak terlokalisir.
- Gejala sering timbul setelah minggu ke 3 sampai dengan minggu ke 4 pada saat resistensi paru sudah menurun.
- Terlihat dada menonjol akibat pembesaran ventrikel kanan yang hebat.
- Terjadi pirau terbalik dari kanan ke kiri sehingga pasien sianotik.
- Sering terjadi batuk dan infeksi saluran nafas berulang
- Terjadi gangguan pertumbuhan yang makin hebat.
- Terlihat adanya jari-jari tabuh.
- Pada pemeriksaan auskultasi,bunyi jantung dengan split yang sempit.
- Pada pemeriksaan palpasi,hepar terasa besar akibat bendungan sistemik.
D. Pemeriksaan Penunjang
1.EKG :Gambaran EKG pada pasien VSD dapat menggambarkan besar kecilnya defek dan hubungannya dengan hemodinamik yang terjadi :
- Pada VSD kecil,gambaran EKG biasanya normal,namun kadang-kadang di jumpai gelombang S yang sedikit dalam dihantaran perikardial atau peningkatan ringan gelombang R di V5 dan V6.
- Pada VSD sedang,EKG menunjukkan gambaran hipertrofi kiri.Dapat pula ditemukan hipertrofi ventrikel kanan,jika terjadi peningkatan arteri pulmonal.
- Pada VSD besar,hampir selalu ditemukan hipertrofi kombinasi ventrikel kiri dan kanan.Tidak jarang terjadi hipertrofi ventrikekl kiri dan kanan disertai deviasi aksis ke kanan ( RAD ).Defek septum ventrikel membranous inlet sring menunjukkan deviasi aksis ke kiri. ( LAD ).
- Pada VSD kecil,memperlihatkan bentuk dan ukuran jantung normal dengan vaskularisasi peru normal atau sedikit meningkat.
- Pada VSD sedang,menunjukkan kardiomegali sedang dengan konus pulmonalis yang menonjol,hilus membesar dengan vaskularisasi paru meningkat.
- Pada VSD besar yang disertai hipertrofi pulmonal atau sindroma eisenmenger tampak konus pulmonal sangat menonjol dengan vaskularisasi paru yang meningkat di daerah hilus namun berkurang di perifer
- Pemeriksaan echocardiografi pada VSD meliputi M-Mode,dua dimensi doppler.Pada doppler berwarna dapat ditemukan lokasi,besar dan arah pirau.
- Pada defek yang kecil,M-Mode dalam batas normal sedangkan pada dua dimensi defek kecil sulit dideteksi.
- Pada defek sedang lokasi dan ukuran dapat ditentukan dengan ekokardigrafi dua dimensi,dengan M-Mode terlihat pelebaran ventrikel kiri atau atrium, kontraktilitas ventrikel masih baik.
- Pada defek besar,ekokardiografi dapat menunjukkan adanya pembesaran ke empat ruang jantung dan pelebaran arteri pulmonalis.
Kateterisasi jantung diperlukan pada :
- -VSD kecil dan sedang yang disuga ada peningkatan tahanan paru.
- -VSD besar dan atau gagal jantung.
- Jumlah defek.
- Evaluasi besarnya pirau.
- Evaluasi tahanan vaskular paru.
- Evaluasi beban kerja ventrikel kanan dan kiri.
- Mengetahui defek lain selain VSD.
E.Komplikasi
- Gagal Jantung Kongestif.
- Hipertensi Arteri Pulmonalis.
- Bakterial Endokarditis.
F.Terapi Medis
- Untuk mengatasi gagal jantung.
- Mengurangi gejala klinik.
- Mengurangi frekuensi infeksi saluran nafas.
- Untuk mencapai pertumbuhan normal.
- Oksigen.
- Digitalis.
- Diuretik.
- Dopaminergik.
- Vasodilator.
- Ace Inhibitor.
Paliatif : Pulmonary Arteri Banding ( PAB ),banding ( penyempitan ) pada cabang utama arteri pulmonal untuk mengurangi aliran darah pulmonal.Umumnya dilakukan pada anak dengan CHF.
Penutup VSD ( prosedur pilihan ).
Lubang kecil dengan melakukan jahitan langsung.
Lubang besar dengan menggunakan tambahan “ dacron “
Kedua prosedur diatas menggunakan mesin jantung paru,prosedur bedah dilakukan melalui atrium kanan dan katub trikuspid.
Komplikasi post operasi meliputi VSD berulang dengan gangguan konduksi.
G.Pengkajian ( Pengkajian Fokus )
1. Pengkajian Umum- Ukur barat badan,panjamg badan,lingkar kepala secara teratur.
- Gambarkan secara umum ukuran dan bentuk tubuh,postur saat istirahat,adanya edema dan lokasi.
- Bentuk wajah untuk melihat kelainan seperti : Syndrome Down.
- Gambarkan bentuk dada,simetris,adanya insisi,selang di dada atau penyimpa ngan lain.
- Gambarkan penggunaan otot-otot pernafasan tambahan : gerakan cuping hidung,retraksi sub sternal dan interkostal atau sub clavia.
- Tentukan rata-rata pernafasan dan keteraturannya.
- Auskultasi dan gambarkan bunyi nafas,kesamaan bunyi nafas,berkurangnya / tidak adanya udara nafas,stridor,crakles,wheezing.
- Gambarkan adanya tangisan bila tidak di intubasi.
- Bila diintubasi catat ukuran pipa endotrakeal,jenis dan setting ventilator.
- Ukur saturasi oksigen dengan menggunakan oximetri pulse dan analisa gas darah.
- Tentukan denyut jantung dan iramanya.
- Gambarkan bunyi jantung termasuk murmur.
- Tentukan poin maksimum impuls ( PMI ),poin dimana bunyi jantung terdengar paling keras.
- Tentukan tekanan darah.Sebutkan ekstremitas yang digunakan dan ukuran yang dipakai.Pemeriksaan tidak boleh lebih dari 1 kali.
- Kaji warna kuku,membran mukosa bibir.
- Gambarkan warna bayi atau anak ( mungkin dapat menunjukkan latar belakang masalah jantung,pernafasan atau darah ).Sianosis,pucat,jaundice, mouting,
- Gambarkan nadi perifer,pengisian kapiler ( kurang dari 3 detik )
- Pastikan monitor,parameter dan alarm posisi “On”
- Tentukan adanya distensi abdomen,meningkatnya lingkar perut,kulit yang terang ( bright ),adanya eritema dinding abdomen,tampaknya peristaltik, bentuk usus yang dapat dilihat,status umbilikus..
- Tentukan adanya tanda-tanda regurgitasi,waktu yang berhubungan dengan pemberian makan,bila memakai NGT tentukan karakter,jumlah residu,warna, konsisten,PH vairan lambung.
- Palpasi area hati.
- Gambarkan bising usus,ada atau tidak ada.
- Gambarkan jumlah,warna,konsistensi feces.
- Gambarkan bentuk abnormal dari genetalia..
- Gambarkan jumlah ( ditentukan oleh berat badan ), PH dan berat jenis untuk menggambarkan status cairan.
- Timbang berat badan ( tindakan yang paling sering dilakukan untuk mengkaji status cairan.
- Gambarkan gerakan bayi : random,bertujuan,twitching,spontan,tingkat akti fitas dengan stimulasi,evaluasi saat kehamilan dan persalinan.
- Gambarkan sikap dan posisi bayi/anak : fleksi ayau ekstensi.
- Observasi reflek moro,sucking,babinski,plantar dan reflek lain yang diharapkan.
- Tentukan tingkat respon.
- Gambarkan adanya perubahan pada lingkar kepala ( bila ada indikasi ) ukuran, tahanan fontanel, dan garis sutura.
- Gambarkan respon pupil pada bayi yang usia kehamilannya lebih dari 32 minggu.
- Gambarkan beberapa perubahan warna,daerah kemerahan,tanda iritasi,abrasi, khususnya dimana terdapat daerah penekanan oleh infus atau alat yang lain kontak dengan bayi/anak,juga observasi dan catat bahan yang digunakan untuk perawatan kulit.
- Tentukan tekstur dan turgor kulit : kering,lembut, dan lain-lain.
- Gambarkan adanya rash,luka kulit atau tanda lahir.
- Gambarkan kateter infus dan jarum yang digunakan dan observasi adanya tana infiltrasi.
- Gambarkan adanya infus parenteral : lokasi;arteri,vena perifer,umbilical, sentral.Jenis infus ( obat,saline,dektrose,elektrolit,lemak,TPN ).
- Gambarkan suhu kulit dan axilla.
- Gambarkan hubungan dengan suhu lingkungan.
1. Faktor Prenatal
- Ibu menderita infeksi : rubella.
- Ibu alkoholisme.
- Umur ibu lebih dari 40 tahun.
- Ibu menderita penyakit diabetes yang memerlukan insulin.
- Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu.
- Anak yang lahir sebelumnya PJB.
- Ayah / ibu menderita PJB.
- Kelainan kromosom misalnya Sindrom Down.
- Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.
H.Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Timbul
- Penurunan curah jantung berhubungan dengan bentuk lubang,disfungsi miokard.
- Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kongesti paru.
- Volume cairan berlebih berhubungan dengan akumulasi cairan ( edema ).
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan tubuh berhubungan dengan nutrisi tidak adekuat.
- Intoleransi aktifitas berhubungan dengan suplai dan kebutuhan oksigen tidak seimbang / ketidakmampuan / kelemahan sekunder terhadap penurunan curah jantung.
- Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh, kongestif paru.
- Gangguan psikologis pada anak dan atau keluarga berhubungan dengan masa perawatan di rumah sakit.
EmoticonEmoticon