Mengenal Jantung Rematik.
Demam reumatik adalah penyebab terpenting penyakit katup jantung yang didapat, baik pada anak maupun dewasa, terutama di negara-negara berkembang. Di negara maju insiden penyakit jantung reumatik mulai menurun, karena tingkat perekonomian lebih baik dan upaya pencegahan lebih sempurna.Penyakit demam reumatik adalah peradangan akut, yang sering kali diawali peradangan pada farings. Sedangkan penyakit jantung reumatik adalah penyakit yang berulang atau kronis
Kuman penyebab penyakit demam reumatik adalah Streptococcus Beta Hemolyticus Group A. faktor predisposisinya adalah kerentanan daya tahan tubuh terhadap kuman tersebut.Pada umumnya seseorang yang menderita penyakit demam reumatik akut kira-kira 2 minggu sebelumnya telah menderita sakit tenggorokanPenelitian-penelitian telah menunjukkan bahwa demam rematik terjadi akibat reaksi imunologis antigen-antibodi dari tubuh. Antibodi yang melawan Streptococcus bersifat sebagai antigen. Organ-organ yang sering diserang yaitu jantung, sendi-sendi dan otak.
Usia anak yang sering mengalami penyakit demam rematik dan penyakit jantung reumatik adalah sekitar antara 6-15 tahun (usia sekolah).
Faktor-faktor predisposisi yang berpengaruh pada timbulnya demam reumatik dan penyakit jantung reumatik terdapat pada individunya sendiri serta pada keadaan lingkungan.
Demam reumatik dapat menyerang semua bagian jantung. Meskipun pengetahuan tentang penyakit ini serta penelitian terhadap kuman Beta Streptococcus Hemolyticus Grup A sudah berkembang pesat, namun mekanisme terjadinya demam reumatik yang pasti belum diketahui. Pada umumnya para ahli sependapat bahwa demam remautik termasuk dalam penyakit autoimun.
Streptococcus diketahui dapat menghasilkan tidak kurang dari 20 produk ekstrasel yang terpenting diantaranya ialah streptolisin O, streptolisin S, hialuronidase, streptokinase, difosforidin nukleotidase, dioksiribonuklease serta streptococcal erytrogenic toxin. Produk-produk tersebut merangsang timbulnya antibodi.
Pada penderita yang sembuh dari infeksi streptococcus, terdapat kira-kira 20 sistem antigen-antibodi; beberapa diantaranya menetap lebih lama daripada yang lain. Anti DNA-ase misalnya dapat menetap beberapa bulan dan berguna untuk penelitian terhadap penderita yang menunjukkan gejala korea sebagai manifestasi tunggal demam reumatik, saat kadar antibodi lainnya sudah normal kembali.
ASTO ( anti-streptolisin O) merupakan antibodi yang paling dikenal dan paling sering digunakan untuk indikator terdapatnya infeksi streptococcus. Lebih kurang 80 % penderita demam reumatik / penyakit jantung reumatik akut menunjukkan kenaikkan titer ASTO ini; bila dilakukan pemeriksaan atas 3 antibodi terhadap streptococcus, maka pada 95 % kasus demam reumatik / penyakit jantung reumatik didapatkan peninggian atau lebih antibodi terhadap streptococcus.
Patologi anatomis
Dasar kelainan patologi demam reumatik ialah reaksi inflamasi eksudatif dan proliferasi jaringan mesenkim. Kelainan yang menetap hanya terjadi pada jantung; organ lain seperti sendi, kulit, paru, pembuluh darah, jaringan otak dan lain-lain dapat terkena tetapi selalu reversibel. Diagnosis dibuat berdasarkan kriteria jones yang dimodifikasi dari American Heart Association. Dua kriteria mayor dan satu mayor dan dua kriteria minor menunjukkan kemungkinan besar demam reumatik. Prognosis tergantung pada beratnya keterlibatan jantung.
Keluhan :
- Demam
- Batuk
- Rasa sakit waktu menelan
- Muntah
- Diare
- Peradangan pada tonsil yang disertai eksudat.
Gejala peradangan umum :
- Demam yang tinggi
- Lesu
- Anoreksia
- Lekas tersinggung
- Berat badan menurun
- Kelihatan pucat
- Epistaksis
- Athralgia
- Rasa sakit disekitar sendi
- Sakit perut
Pada penderita penyakit jantung reumatik dengan gejala sisa kelainan katup jantung, gejala yang timbul sesuai dengan jenis serta beratnya kelainan. Pasa fase ini baik penderita demam reumatik maupun penyakit jantung reumatik sewaktu-waktu dapat mengalami reaktivasi penyakitnya.
- Pemeriksaan laboratorium darah
- Foto rontgen menunjukkan pembesaran jantung
- Elektrokardiogram menunjukkan aritmia E
- Echokardiogram menunjukkan pembesaran jantung dan lesi
- Poliarthritis : Pasien dengan keluhan sakit pada sendi yang berpindah-pindah, radang sendi-sendi besar; lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan , siku (poliarthritis migrans).
- Karditis : Peradangan pada jantung (miokarditis, endokarditis).
- Eritema marginatum : Tanda kemerahan pada batang tubuh dan telapak tangan yang tidak gatal.
- Noduli subkutan : Terletak pada ekstensor sendi terutama siku, ruas jari, lutut, persendian kaki; tidak nyeri dan dapat bebas digerakkan.
- Korea sydenham : Gerakkan yang tidak disengaja /gerakkan yang abnormal, sebagai manifestasi peradangan pada sistem syaraf pusat.
- Mempunyai riwayat menderita demam reumatik /penyakit jantung reumatik
- Athralgia atau nyeri sendi tanpa adanya tanda obyektif pada sendi; pasien kadang-kadang sulit menggerakkan tungkainya
- Demam tidak lebih dari 39 derajad celcius
- Leukositosis
- Peningkatan Laju Endap Darah (LED)
- C-Reaktif Protein (CRF) positif
- P-R interval memanjang
- Peningkatan pulse denyut jantung saat tidur (sleeping pulse)
- Peningkatan Anti Streptolisin O (ASTO)
Bukti-bukti infeksi streptococcus :
- Kultur positif
- Ruam skarlatina
- Peningkatan antibodi streptococcus yang meningkat
- Memberantas infeksi streptococcus
- Mencegah komplikasi karditis
- Mengurangi rasa sakit; demam
- Berat badan lebih dari 30 kg : 1,2 juta unit
- Berat badan kurang dari 30 kg ; 600.000 - 900.000 unit
- Untuk pasien yang alergi terhadap penisilin diberikan eritromisin dengan dosis 50 mg/kg BB/hari dibagi dalam 4 dosis pemberian selama kurang lebih 10 hari.
- Pemberian penisilin benzatin setiap satu kali sebulan untuk pencegahan sekunder menurut The American Asosiation
- Tirah baring bertujuan untuk mengurangi komplikasi karditis dan mengurangi beban kerja jantung pada saat serangan akut demam reumatik
- Bila pasien ada tanda-tanda gagal jantung maka diberikan terapi digitalis 0,04 – 0,06 mg/kg BB.
- Mengurangi rasa sakit dan anti radang :
- Pasien diberi analgetik untuk mengurangi rasa sakit yang dideritanya. Salisilat diberikan untuk anti radang dengan dosis 100 mg/kg BB/hari selama kurang lebih dan 25 mg/kg BB/hari selama satu bulan.
- Prednison diberikan selama kurang lebih dua minggu dan tapering off (dikurangi bertahap) Dosis awal prednison 2 mg/kg BB/hari.
- Diagnosis dibuat berdasarkan kriteria jones yang dimodifikasi dari American Heart Association. Dua kriteria mayor dan satu mayor dan dua kriteria minor menunjukkan kemungkinan besar demam reumatik. Prognosis tergantung pada beratnya keterlibatan jantung.
Demikian yang sedikit sobat dan terima kasih telah membaca artikel mengenal penyakit jantung rematik.Semoga artikel mengenal penyakit jantung reumatik ini bisa berguna serta bermanfaat.
EmoticonEmoticon