Akhir-akhir ini berita mengenai wabah flu burung menjadi pemberitaan di sejumlah media massa. Hanya saja bukan wabah seperti yang terjadi pada tahun 2007 dimana kasus flu burung tinggi pada saat itu dan banyak pula korban yang meninggal dunia. Dimana pada waktu itu WHO mencatat sampai 99 kasus flu burung dan mengakibatkan korban meninggal dunia sampai 79.
Flu Burung memang menjadi momok kala itu. Flu burung ini didefinisikan sebagai penyakit yang menular di kalangan hewan unggas. Pada kejadian tahun 2007 itu adalah banyak menyerang unggas dan babi yang disebabkan oleh virus influenza tipe A H5N1. Dan bisa juga menular ke manusia lewat hewan perantara unggas tersebut dan akhirnya bisa menular pada manusia lainnya pula. Pengertian flu burung yang bisa saya tangkap adalah seperti itu.
Ancaman virus avian influenza ini memang tidak main-main dan tidak boleh pula kita meremehkannya. Karena cara penularan flu burung ini adalah melalui perantara unggas ke manusia melalui kontak langsung dengan unggas yang sakit, mati, tinja, cairan unggas yang terkontaminasi dan terserang flu burung tersebut.
Pemerintah dalam hal ini telah melakukan 8 strategi utama dalam pengendalian virus H5N1 yaitu dengan melakukan :
- Biosekuriti.
- Depopulasi.
- Surveilans.
- Vaksinasi.
- Pengawasan lalu lintas unggas.
- Restrukturisasi usaha pengunggasan.
- Kesadaran publik dan penegakan peraturan.
- Penerapan prosedur operasi standar.
Mencegah flu burung dapat pula kita lakukan sebagai masyarakat dan diantaranya dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut :
- Memasak makanan hasil dari produk unggas dengan menggunakan suhu yang tinggi. Karena antisipasi flu burung dengan cara ini adalah untuk mematikan virus H5N1 yang akan mati dalam suhu yang tinggi. Misalnya dengan memasak daging ayam dalam suhu 80 derajat selama 1 menit. Sedangkan untuk telur ayam bisa dengan memasak dengan suhu 64 derajat selama 5 menit.
- Hindari kontak langsung dengan burung atau pun unggas sekaligus kotorannya pula. Hal ini karena kotoran burung serta unggas yang terinfeksi dapat membawa virus. Bila kita telah terlanjur menyentuhnya dan kontak langsung maka segeralah mencuci kedua tangan kita dengan sabun cair dan bilas dengan air yang mengalir.
- Bila kita mengalami tanda gejala flu dalam hal ini tanda gejala flu burung dan berada dalam lingkungan yang dicurigai ada tanda penyebaran virus ini maka segera periksa ke pelayanan kesehatan dan juga dokter. Kita juga harus mengetahui akan tanda ciri unggas terindikasi virus flu burung pada jenis unggas seperti halnya keluar cairan dari mata dan hidung, jengger kulit kaki yang tidak ditumbuhi rambut berwarna biru keunguan, perdarahan di bawah kulit unggas yang terkena dan lain-lain.
- Diet yang seimbang serta sehat pula. Selain itu dengan melakukan olahraga yang rutin, istirahat tidur yang cukup dan baik serta juga mengurangi stressor. Dengan melakukan hal-hal tersebut di atas maka tubuh kita akan mempunyai daya tahan yang lebih baik dan tidak akan mudah terserang berbagai macam influenza.
- Peternakan unggas letaknya sebaiknya jauh dari tempat pemukiman warga masyarakat sekitarnya. Dan juga rajin membersihkan secara rutin dan teratur untuk mengantisipasi adanya penyebaran virus terutama dari unggas-unggas yang liar yang berasal dari peternakan.
- Menggunakan masker. Penggunaan masker ini akan cukup efektif sebagai cara pencegahan flu burung bila kita berada dalam satu pemukiman yang dicurigai akan adanya penyebaran virus H5N1 ini.
- Selalu menjaga kebersihan diri dan juga kebersihan lingkungan kita. Hal ini bisa kita dilakukan dengan cara membiasakan untuk selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun terutama pada sebelum makan dan kebiasaan-kebiasaan hidup sehat lainnya.
EmoticonEmoticon