HIV Human Immunodeficiency Virus dan AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah dua hal yang penting untuk diketahui dalam rangka mengetahui penyebab tanda ciri penyakit HIV AIDS.
Penyakit HIV adalah salah satu jenis penyakit yang cara penularannya adalah melalui hubungan seksual. Dalam bahasa medis dan kesehatan adalah masuk dalam bagian jenis golongan Penyakit Menular Seksual (PMS).
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang dan merusak kekebalan tubuh pada manusia sehingga tubuh tidak bisa melawan infeksi – infeksi yang masuk ke tubuh manusia yang terinfeksi.
AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau pun sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya. (wikipedia).
Penyebab HIV AIDS seperti informasi yang dilansir dari wikipedia adalah bahwa AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik.
HIV merusak sel T CD4+ secara langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik.
Bila HIV telah membunuh sel T CD4+ hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter (µL) darah, maka kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis.
Yang mana nantinya akan mulai timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta adanya infeksi tertentu.
Cara Penularan HIV AIDS
Ada beberapa cara penularan penyebaran penyakit HIV AIDS antara lain adalah sebagai berikut :
- Hubungan seks tanpa kondom.
- Berbagi alat suntik dengan orang yang positif mengidap HIV, terutama di kalangan pengguna narkotika suntik. Baca juga terkait dengan : Bahaya Narkotika Narkoba
- Ibu hamil positif HIV kepada bayinya selama masa kehamilan, persalinan dan/atau waktu menyusui.
- Melalui transfusi darah/produk darah yang sudah tercemar virus HIV.
HIV adalah jenis virus yang rapuh. Tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia. HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.
Cairan yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan vagina, cairan anus, darah, dan ASI. HIV tidak bisa menyebar melalui keringat atau urin.
Di Indonesia faktor penyebab dan penyebaran virus HIV/AIDS terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian jarum suntik saat menggunakan narkotika.
Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran HIV lainnya seperti informasi yang dilansir dari AlaDokter antara lain :
- Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan atau menyusui.
- Melalu seks oral.
- Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
- Memakai jarum, suntikan dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah terkontaminasi, misalnya spon dan kain pembersihnya.
HIV hidup di dalam darah dan beberapa cairan tubuh. Tapi cairan seperti air liur, keringat, atau urin tidak bisa menularkan virus ke orang lain. Ini dikarenakan kandungan virus di cairan tersebut tidak cukup banyak.
Cairan tubuh yang bisa menularkan HIV ke dalam tubuh orang lain adalah diantaranya :
- Darah.
- Dinding anus.
- Air Susu Ibu.
- Sperma.
- Cairan vagina, termasuk darah menstruasi
Tanda Ciri-Ciri Gejala HIV AIDS
Ada beberapa hal tanda-tanda seseorang terjangkiti akan penyakit HIV AIDS ini antara lain dapat kita kenali dengan gejala sebagai berikut :
- Penurunan Berat Badan Dengan Cepat. Penurunan berat badan ini biasanya tanpa ada sebab yang jelas. Hal ini karena biasanya pada penderita penyakit ini akan mulai kehilangan selera makannya. Walaupun makan dengan banyak kalori, karbohidrat, bergizi tetapi berat badan akan tetap menurun.
- Diare Yang Tak Kunjung Sembuh. Bila kita menjumpai seseorang yang mengalami diare berkepanjangan dan telah mendapatkan berbagai macam pemberian obat atau pun antibiotik belum juga sembuh, maka hal ini patut kita curigai dan waspadai bahwasannya seseorang tersebut tengah menderita salah satu gejala HIV. Apalagi bila faktor resiko banyak terdapat pada seseorang tersebut.
- Demam dan flu yang tidak kunjung sembuh. Seseorang tersebut akan mengalami demam yang berkelanjutan dan hilang timbul dan biasanya demam mencapai lebih dari 39 derajat celcius dan tak sembuh setelah kita berikan beberapa jenis obat antipiretika (penurun panas).
- Cepat Merasa Lelah. Karena jenis virus menyerang sistem kekebalan tubuh maka penderita HIV AIDS ini akan cepat merasakan lelah walaupun dalam aktifitas yang tak terlalu banyak.
Dan harus ada beberapa pemeriksaan lebih lanjut memastikan seseorang terkena AIDS untuk bisa membuktikan kebenaran akan diagnosa penyakit yang satu ini. Misalnya dengan pemeriksaan tes HIV.
Pencegahan Dan Pengobatan HIV AIDS
Pencegahan akan penyakit HIV AIDS ini bisa dilakukan dengan cara antara lain adalah sebagai berikut :
- Berperilaku seks yang aman.
- Setia terhadap pasangan kita (pasangan suami istri). Jangan sampai kita melakukan seks bebas.
- Skrining darah donor.
- Dengan melakukan program pencegahan penularan HIV AIDS dari ibu hamil ke bayi.
- Tidak berbagi alat suntik. Menggunakan spuit jarum suntik sekali pakai.
- agi para tenaga kesehatan yang berhubungan erat dengan pasien, maka kewaspadaan ekstra harus tetap dilakukan. Karena penularan penyakit HIV AIDS adalah melalui perantara produk darah dan cairan tubuh, maka harus dilakukan dengan cara Kewaspadaan Universal (Universal Precaution).
Pengobatan Medis AIDS yang digunakan selama ini adalah menggunakan obat-obatan antiretroviral. Obat antiretroviral digunakan dalam pengobatan infeksi HIV. Obat-obatan ini bekerja melawan infeksi itu sendiri dengan cara memperlambat reproduksi HIV dalam tubuh.
Tidak ada obat untuk HIV, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan ini akan membuat orang yang terinfeksi untuk hidup lebih lama sehingga bisa menjalani hidup dengan normal.
Dengan diagnosis HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
EmoticonEmoticon