AsKep Pasien Nyeri Dada

AsKep Nyeri Pasien Dada
Alhamdulillah mengawali hari pertama di Bulan Nopember ini kita akan kembali memposting mengenai Asuhan Keperawatan kembali.Postingan ini adalah postingan sambungan dari postingan pertama kali blog ini online di dunia maya yaitu Angina Pektoris.

Hal ini diangkat kembali karena gejala yang paling sering dirasakan pasien yang terkena serangan jantung ini biasa mengeluh nyeri dada.Silakan menyimak sahabat Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Nyeri Dada


A. PENGERTIAN
  • Nyeri dada adalah perasaan nyeri / tidak enak yang mengganggu daerah dada dan seringkali merupakan rasa nyeri yang diproyeksikan pada dinding dada (referred pain)
  • Nyeri Coroner adalah rasa sakit akibat terjadinya iskemik miokard karena suplai aliran darah koroner yang pada suatu saat tidak mencukupi untuk kebutuhan metabolisme miokard.
  • Nyeri dada akibat penyakit paru misalnya radang pleura (pleuritis) karena lapisan paru saja yang bisa merupakan sumber rasa sakit, sedang pleura viseralis dan parenkim paru tidak menimbulkan rasa sakit (Himawan, 1996)

B. ETIOLOGI

a. Cardial
  1. Koroner
  2. Non Koroner
b. Non Cardial
  1. Pleural
  2. Gastrointestinal
  3. Neural
  4. Psikogenik (Abdurrahman N, 1999)


C. TANDA DAN GEJALA 

Tanda dan gejala yang biasa menyertai nyeri dada adalah :
  • Nyeri ulu hati
  • Sakit kepala
  • Nyeri yang diproyeksikan ke lengan, leher, punggung
  • Diaforesis / keringat dingin
  • Sesak nafas
  • Takikardi
  • Kulit pucat
  • Sulit tidur (insomnia)
  • Mual, Muntah, Anoreksia
  • Cemas, gelisah, fokus pada diri sendiri
  • Kelemahan
  • Wajah tegang, m erintih, menangis
  • Perubahan kesadaran



D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. EKG 12 lead selama episode nyeri
  • Takhikardi / disritmia
  • Rekam EKG lengkap : T inverted, ST elevasi / depresi, Q Patologis
b. Laboratorium
  • Kadar enzim jantung : CK, CKMB, LDH
  • Fungsi hati : SGOT, SGPT
  • Fungsi Ginjal : Ureum, Creatinin
  • Profil Lipid : LDL, HDL
c.  Foto Thorax
d.  Echocardiografi
e.  Kateterisasi jantung


E. PENGKAJIAN

1. Pengkajian Primer

a. Airway
  • Bagaimana kepatenan jalan nafas
  • Apakah ada sumbatan / penumpukan sekret di jalan nafas?
  • Bagaimana bunyi nafasnya, apakah ada bunyi nafas tambahan?

b. Breathing
  • Bagaimana pola nafasnya ? Frekuensinya? Kedalaman dan iramanya?
  • Apakah menggunakan otot bantu pernafasan?
  • Apakah ada bunyi nafas tambahan?

c. Circulation
  • Bagaimana dengan nadi perifer dan nadi karotis? Kualitas (isi dan tegangan)
  • Bagaimana Capillary refillnya, apakah ada akral dingin, sianosis atau oliguri?
  • Apakah ada penurunan kesadaran?
  • Bagaimana tanda-tanda vitalnya ? T, S, N, RR, HR?

2. Pengkajian Sekunder 

Hal-hal penting yang perlu dikaji lebih jauh pada nyeri dada (koroner) :
  1. Lokasi nyeri.Dimana tempat mulainya, penjalarannya (nyeri dada koroner : mulai dari sternal menjalar ke leher, dagu atau bahu sampai lengan kiri bagian ulna)
  2. Sifat nyeri.Perasaan penuh, rasa berat seperti kejang, meremas, menusuk, mencekik/rasa terbakar, dll.
  3. Ciri rasa nyeri.Derajat nyeri, lamanya, berapa kali timbul dalam jangka waktu tertentu.
  4. Kronologis nyeri.Awal timbul nyeri serta perkembangannya secara berurutan
  5. Keadaan pada waktu serangan.Apakah timbul pada saat-saat / kondisi tertentu
  6. Faktor yang memperkuat / meringankan rasa nyeri misalnya sikap/posisi tubuh, pergerakan, tekanan, dll.
  7. Gejala lain yang mungkin ada atau tidaknya hubungan dengan nyeri dada.


F.  DIAGNOSA KEPERAWATAN
  1. Perubahan kenyamanan nyeri (nyeri akut) b.d iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri, inflamasi jaringan
  2. Perubahan perfusi jaringan (otot jantung) b.d penurunan aliran darah
  3. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai O2 dan kebutuhan metabolisme jaringan


G.  INTERVENSI KEPERAWATAN 

Prinsip-prinsip Tindakan :
  1. Tirah baring (bedrest) dengan posisi fowler / semi fowler
  2. Melakukan EKG 12 lead kalau perlu 24 lead
  3. Mengobservasi tanda-tanda vital
  4. Kolaborasi pemberian O2 dan pemberian obat-obat analgesik, penenang, nitrogliserin, Calcium antagonis dan observasi efek samping obat.
  5. Memasang infus dan memberi ketenangan pada klien
  6. Mengambil sampel darah
  7. Mengurangi rangsang lingkungan
  8. Bersikap tenang dalam bekerja
  9. Mengobservasi tanda-tanda komplikasi


Terima kasih sahabat telah membaca artikel mengenai AsKep Pasien Nyeri Dada. Semoga artikel AsKep Pasien Nyeri Dada ini bisa berguna serta bermanfaat.


EmoticonEmoticon