PT KAI resmi meluncurkan kereta kesehatan pertama di Indonesia yang diberi nama Rail Clinic. Tujuan manfaat kereta kesehatan rail clinic untuk memberikan pelayanan lebih kepada masyarakat. Khususnya di bidang kesehatan.
Pembuatan Rail Clinic ini dilatarbelakangi oleh semangat PT KAI untuk memberi pelayanan lebih kepada masyarakat Indonesia khususnya di bidang kesehatan dengan memanfaatan jalur KA sehingga dapat menembus daerah yang sulit dilalui oleh kendaraan bermotor.
Dibuatnya Rail Clinic ini juga sebagai salah satu bentuk dari pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT KAI. Proses pengerjaannya sudah dilakukan sejak Oktober 2015 lalu di Balai Yasa Yogyakarta dan ditargetkan selesai dan dapat dioperasikan pada Desember 2015 seperti informasi yang resmi diperoleh dari website www.kereta-api.co.id.
Untuk kemudahan dalam operasinya, diperlukan kereta yang tak tergantung lokomotif sehingga pengaturan operasional Rail Clinic dapat lebih leluasa.
Oleh karena itu armada yang digunakan oleh tim Balai Yasa untuk pembuatan Rail Clinic adalah dengan retrofit kereta rel diesel (KRD). Rail Clinic ini juga dilengkapi dengan toilet ramah lingkungan.
Pelayanan Kesehatan Di Rail Clinic
Sekilas terlihat rangkaian yang terdiri dari dua kereta retrofit atau kereta rel diesel (KRD) yang terparkir di peron Stasiun Pasar Senen itu mirip seperti pada rangkaian kereta pada umumnya.
Rangkaian terdiri atas dua buah kereta, tetapi dilengkapi dengan lampu dan sirine mirip dengan ambulans serta tanda palang merah.
Rangkaian Rail Clinic terdiri atas 2 kereta yang masing–masing memiliki tata ruang dan jenis pelayanan kesehatan yang berbeda. Secara umum, fasilitas pelayanan kesehatan yang akan diberikan di dalam Rail Clinic adalah jenis pelayanan kesehatan primer atau pelayanan tingkat tertama.
Berikut adalah detail pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan di Rail Clinic yang berfungsi seperti Puskesmas dan Klinik Bersalin :
Seperti pada kereta pertama, pihak PT KAI membagi luas kereta menjadi tiga bagian, yakni ruang monitoring dokter, ruang tindakan, pemeriksaan gigi, dan laboratorium.
Di gerbong kereta pertama, seluruh tindakan medis mulai dari pelayanan darurat meliputi bantuan hidup dasar atau CPR, alat monitoring pasien, alat kejut jantung (DC Shock), tindakan bedah minor, rekam jantung (EKG), hingga penanganan kasus trauma dapat dilakukan.
Hal serupa pun terlihat pada gerbong kereta kedua. Kedua gerbong dilengkapi ruang pemeriksaan ibu hamil dan bersalin, Ruang Menyusui, ruang pemeriksaan umum dan ruang farmasi.
Di ruang bersalin, petugas dapat melayani persalinan secara normal yang dibantu dengan dua orang bidan dan satu orang dokter kandungan dan anak.
Selain itu, walaupun ruang bersalin memiliki luasan terbatas, yakni berukuran 2 x 3 meter, ruang bersalin dilengkapi peralatan bersalin lengkap, seperti Infus set, partus set atau alat persalinan, dopler untuk pemeriksaan jantung bayi, dan bed bersalin.
Baca juga : Tanda Gejala Akan Melahirkan.
"Walau bersifat mobile, ruang bersalin ini mirip dengan ruang bersalin di rumah sakit karena dilengkapi peralatan bersalin lengkap, toilet dan ruang tunggu. Jadi masyarakat yang mau bersalin tidak perlu khawatir," ungkap Riski Apriliana, bidan PT KAI. Seperti dilansir dari Kompas.
Baca juga : Bahaya Stres Ibu Hamil Pada Janin.
Gambar foto pelayanan kesehatan di kereta kesehatan rail clinik PT KAI seperti gambar diatas adalah sebagian dari penampakan klinik kesehatan di atas kereta api di Indonesia.
Ketika uji coba awal, kereta kesehatan tersebut kata Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, akan dioperasikan di beberapa wilayah Jawa Tengah, seperti di Stasiun Wojo, Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Hal tersebut untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat yang diketahui masih kesulitan mengakses pelayanan kesehatan.
"Setelah dinilai pengoperasian kereta kesehatan ini baik, selanjutnya akan dibangun kereta kesehatan lainnya untuk disebar di beberapa titik wilayah yang diketahui akses rumah sakit ataupun puskesmasnya jauh dari permukiman masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, kereta kesehatan tidak hanya melayani pelayanan kesehatan masyarakat reguler, tetapi juga dapat digunakan bersama kereta penolong untuk dapat memberikan bantuan apabila terjadi situasi gawat darurat ataupun bencana alam.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk turut menjaga kereta api pada umumnya dan Rail Clinic khususnya, sebagai fasilitas publik milik Negara yang juga milik masyarakat.
"Dengan adanya Rail Clinic ini, kami berharap dapat membantu pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat di daerah yang tidak terjangkau kendaraan bermotor atau wilayah bencana alam," ujarnya.
EmoticonEmoticon